Kamis, 06 Desember 2012

Tongkonan basse kecamatan buntao



Tongkonan basse adalah kelurahan atau yang lebih dikenal dengan lembang yang terletak di sebelah timur laut kecamatan buntao,toraja utara.
Wilayah Tongkonan basse meliputi daerah kappa, borong, ampang bassi, rantenduk, karengke, dan sebagainya. Adapun geografi tongkonan basse adalah pegunungan dimana ada rangkaian pegunungan seperti sudinding, dan malenong, yang merupakan pegunungan dari gunung kadinge.
 AGAMA
Adapun agama yang ada di tongkonan basse sendiri terdiri dari agama katolik, dan protestan, serta islam.
*katolik
Agama katolik di daerah tongkonan basse sendiri memiliki gereja tersendiri yang masih berupa stasi yang  masuk dalam paroki sangalla, kevikepan Tana toraja, keuskupan Makassar.
*protestan
Agama protestan di tongkonan basse mempunyai gereja yang merupakan cabang dari gereja toraja, nama gereja protestan yang ada di tongkonan basse adalah gereja toraja jemaat kadinge’.
*islam
Agama islam yang merupakan minoritas di tongkonan basse mempunyai sebuah mesjid yang terletak di daerah bala batu.
Upacara adat
Di wilayah tongkonan basseseperti halnya di daerah di toraja memiliki dua upacara adat yang amat terkenal , yaitu upacara adat Rambu Solo' (upacara untuk pemakaman) dan upacara adat Rambu Tuka. Upacara-upacara adat tersebut di atas baik Rambu Tuka' maupun Rambu Solo' diikuti oleh seni tari dan seni musik khas Toraja yang bermacam-macam ragamnya.
Rambu Solo
Adalah sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan keluarga yang almarhum membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada mendiang yang telah pergi.
Tingkatan upacara Rambu Solo
Upacara Rambu Solo terbagi dalam beberapa tingkatan yang mengacu pada strata sosial masyarakat Toraja, yakni:
  • Dipasang Bongi: Upacara pemakaman yang hanya dilaksanakan dalam satu malam saja.
  • Dipatallung Bongi: Upacara pemakaman yang berlangsung selama tiga malam dan dilaksanakan dirumah almarhum serta dilakukan pemotongan hewan.
  • Dipalimang Bongi: Upacara pemakaman yang berlangsung selama lima malam dan dilaksanakan disekitar rumah almarhum serta dilakukan pemotongan hewan.
  • Dipapitung Bongi:Upacara pemakaman yang berlangsung selama tujuh malam yang pada setiap harinya dilakukan pemotongan hewan.
Berbagai kegiatan budaya yang menarik dipertontonkan pula dalam upacara ini, antara lain :
  • Ma'pasilaga tedong (Adu kerbau), kerbau yang diadu adalah kerbau khas Tana Toraja yang memiliki ciri khas yaitu memiliki tanduk bengkok kebawah ataupun [balukku', sokko] yang berkulit belang (tedang bonga), tedong bonga di Toraja sangat bernilai tinggi harganya sampai ratusan juta;
  • Tari tarian yang berkaitan dengan ritus rambu solo' seperti : Pa'Badong, Pa'Dondi, Pa'Randing, Pa'Katia, Pa'papanggan, Passailo dan Pa'pasilaga Tedong; Selanjutnya untuk seni musiknya: Pa'pompang, Pa'dali-dali dan Unnosong.;
  • Ma'tinggoro tedong (Pemotongan kerbau dengan ciri khas masyarkat Toraja, yaitu dengan menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas), biasanya kerbau yang akan disembelih ditambatkan pada sebuah batu yang diberi nama Simbuang Batu atau kayu yang di pancangkan kedalam tanah.
  • Sisembah lentek, yaitu adu kaki antara lelaki atau perempuan yang saling berpasangan dan bergandeng tangan dan saling menendang dengan lawan mereka, permainan berhenti apabila tangan dari pasangannya terlepas.
  • Ma’rombongan dimana ketika pada saat upacara ada kerabat yang dating maka akan di jamu oleh keluarga yang meninggal, adapun kerabat yang dating umumnya membawa persembahan seperti kerbau, babi, ataupun uang.
Di daerah tongkonan basse tidak ada upacara ma’pasonglo’ dan pemotongan kerbau yang banyak, tapi seseorang dapat mengelar ma’pasonglo’ apabilah dia menggunakan adat dari leluhurnya yang bukan berasal dari tongkonan basse, dan seperti halnya di daerah buntao pemotongan babi dilakukan dengan menikam bagian telinga(tibok talinga).
Rambu Tuka
Upacara adat Rambu Tuka' adalah acara yang berhungan dengan acara syukuran misalnya acara pernikahan, syukuran panen dan peresmian rumah adat/tongkonan yang baru, atau yang selesai direnovasi; menghadirkan semua rumpun keluarga, dari acara ini membuat ikatan kekeluargaan di Tana Toraja sangat kuat semua ma’pakawin, dan Mangrara Banua Sura'.
Untuk upacara adat Rambu Tuka' diikuti oleh seni tari : Pa' Gellu, Pa' Boneballa, Gellu Tungga', Ondo Samalele, Pa'Dao Bulan, Pa'Burake, Memanna, Maluya, Pa'Tirra', Panimbong dan lain-lain. Untuk seni musik yaitu Pa'pompang, pa'Barrung, Pa'pelle'. Musik dan seni tari yang ditampilkan pada upacara Rambu Solo' tidak boleh (tabu) ditampilkan pada upacara Rambu Tuka'.
Pemakaman
Peti mati yang digunakan dalam pemakaman sekarang umum nya berasal dari kayu yang di bentuk menjadi peti, api ada pulah yang di bungkus dengan kasur kemudian di selubungi kain merah dan ada pula yang di beri hiasan seperti ukiran-ukiran dari emas atau kertas emas cara ini di kenal dengan ma’balun. Pemkamannya sendiri di kubur di tanah secara langsung atau dibuatkan sebuah rumah (Pa'tane).
Beberapa kawasan pemakaman yang ada di tongkonan basse, seperti di :
  • Borong sumpuh dimana kuburan ini terletak di daerah kapa dan termasuk kuburan khusus orang yang beragama katolik.
  • Lantang batu yang terletak di daerah karengke dimana di kuburan ini terdapat beberapa petane yang berasal dari satu rumpun keluarga. Adapun kuburan ini pernah masuk ke sebuah acara televisi swasta.
Maaf jika kata-katanya masih salah karena masih penulis pemula….
apabilah ada yang perlu di tanyakan mengenai toraja khususnya daerah buntao silakan memberi pertanyaan…
heheheeheh